Sejak Kota Metropolitan Ilegal Meikarta Cikarang Dibangun, Warga Terkesan Tertutup Dengan Orang Baru

Sejak Kota Metropolitan Ilegal Meikarta Cikarang Dibangun, Warga Terkesan Tertutup Dengan Orang Baru

Kitaberitakan - Tatapan mata tajam terkesan penuh tanda tanya dan kewaspadaan dirasakan tim liputan Swamedium.com saat berkunjung ke Desa Cibatu, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat, desa yang menjadi lokasi proyek pembangunan Meikarta, Minggu (13/8) lalu.

Beberapa warga enggan menjawab dan memilih diam saat disapa bahkan cenderung acuh saat tim Swamedium.com mengajak berbincang-bincang mereka.

H.Anom (64), salah satu tokoh warga setempat yang tinggal di Jalan Kp Bangkuang RT 09 RW 06 yang masih memiliki sebidang tanah dan rumah di sana, mengungkapkan kalau saat ini, warga cenderung tertutup jika ada orang yang tidak dikenalnya.

Sejak Kota Metropolitan Ilegal Meikarta Cikarang Dibangun, Warga Terkesan Tertutup Dengan Orang Baru


“Disini warga desa emang banyak diem, apalagi kalo ada orang baru (dilihat) nanyain proyek, pada jaga jaga kali ya,” ujarnya.

Saat ditanya lebih jauh mengenai alasan para warga yang memilih diam, H. Anom menilai, karena kondisi warga yang tidak tahu menahu mengenai asal mula soal lahan pertanian maupun rumah miliknya nantinya diperuntukkan untuk apa setelah ada sejumlah orang yang menawarkan agar dijual.

“Dulu orang mah pada ngajual ngajual aja, gak tahu tanahnya untuk apa,” ungkapnya.

Senada dengan hal itu, Wainah (50) salah satu dari sedikiit warga yang mau berinteraksi dengan orang baru, yang sehari-hari memulung sampah botol minuman kemasan, tidak tahu menahu soal proyek pembangunan tersebut.

“Ibu teh orang kecil gak ngerti apa apa,” tuturnya.
Baca : WOW Tercengang !! Inilah Hadiah Yang Diberikan RAJA SALMAN Kepada Presiden JOKOWI Yang Nilainya sungguh Tak Terkira ...
Diketahui, ia memiliki tiga orang anak dan dahulunya bekerja sebagai buruh tani dan memiliki tanah sekitar 1.340 meter persegi namun telah dilepas dengan harga murah beberapa tahun lalu. Dari hasil penjualannya itu, lalu ia gunakan untuk membeli sepetak tanah yang berlokasi jauh dari rumahnya saat ini.

Saat ini, dirinya hanya bisa menatap proyek pembangunan mega city yang ada di hadapan dengan tempat tinggalnya saat ini.

“Udah aja, sekarang mah gak punya apa apa, punya tanah sepetak tapi gak punya uang buat bangun (rumah) nya,” tutup dia.

Pantauan dari Swamedium.com di lapangan, warga desa terlihat beraktivitas seperti biasa. Pada umumnya, warga ada yang mengojek, menjajakan aneka dagangnya seperti berjualan nasi dan lauk pauk serta jajanan lainnya seperti dikutip dari dakwahmedia.web.id./Swamedium.com [] 
Baca : TERNYATA !!! Inilah Keistimewaan Bila Anda Memiliki Garis Tangan Huruf ‘M’, Dilarang Iri Ya..!!
Read More
PARAH ! Jangan Sering Memberikan Makanan ini Kepada Anak, Sebab Akan Melemahkan Otak! Ini Daftar Makanannya...

PARAH ! Jangan Sering Memberikan Makanan ini Kepada Anak, Sebab Akan Melemahkan Otak! Ini Daftar Makanannya...

Kitaberitakan - Karena terlalu sibuknya kedua orang tua bekerja di luar akhirnya teledor memberikan asupan gizi terbaik untuk sang buah hati. Apalagi sekarang ini sudah banyak sekali makanan instan yang siap saji membuat para orang tua lebih suka memberikannya pada anak-anak karena simpel dan praktis. Padahal makanan semacam itu tentu kurang baik bagi pertumbuhan si kecil.

Seperti yang telah diketahui bahwa semua nutrisi untuk otak anak tidak akan bekerja secara maksimal apabila anda tidak melarang si kecil memakan makanan yang mampu melemahkan otaknya. Lalu makanan apa sajakah makanan yang berbahaya untuk si kecil? Dalam artikel kali ini penulis akan menjelaskan mengenai makanan yang tidak seharusnya dikonsumsi oleh si kecil.

PARAH ! Jangan Sering Memberikan Makanan ini Kepada Anak, Sebab Akan Melemahkan Otak! Ini Daftar Makanannya...

Makanan yang berbahaya untuk tumbuh kembang si kecil

Menurut Ayu Bulan Febry K.D. S.KM mengatakan bahwa Gula yang sudah berbentuk olahan yang ada dalam suatu makanan yang telah di proses merupakan salah satu penyebab dari turunnya kemampuan otak si kecil. Sementara menurut pendapat Dr. Zulfito Marendra, dalam bukunya yang berjudul Menu Sehat & Permainan Kreatif, dia menuliskan bahwa untuk meingkatkan kecerdasan anak makanan yang mengandung gula yang tinggi seperti: gulali, biskuit, dan serial yang manis hampir tidak memiliki nilai gizi.

Apabila anak mengkonsumsinya dalam jumlahbanyak, maka kerja otaknya dapat terhambat. Hal itu disebabkan karena kadar gula darahnya menjadi naik dan turun dengan sangat cepat. Flektuasi itulah yang mengakibatkan tidak stabilnya pasokan energi ke otak. Maka akan berakibat konsentrasi menurun, anak mudah tersinggung, dan mudah lelah.

1. Fast food atau makanan cepat saji

Makanan cepat saji ini merupakan makanan yang sangat rrendah gizi, banyak pewarna, banyak pengawet, penambah cita rasa, garam dan juga gula. Asam lemak yang jenuh terhidrogenasi juga banyak dijumpai dalam makanan ini. Jika anak terlalu sering mengkonsumsi makanan yang cepat saji ini akan mengakibatkan pencernaan anak menurun, begitu pula dengan sirkulasi, proses mental dan juga adanya penyumbatan arteri.

2. Minuman berkarbonasi

Tidak hanya minuman yang mengandung soda saja, tetapi sari buah dalam kemasan juga termasuk. Minuman jenis anak mengandung gula, pengawet, pemanis, pewarna, kafein dan faspor. Semua kandungan itu nyaris tidak ada gunanya bagi tumbuh kembang si kecil. Perlu bunda ketahui bahwa fasfor mampu menghambat penyerapan kalsium, padahal kalsium ini merupakan zat yang penting untuk produksi neurotransmiter dalam otak anak.
Baca : BAHAYA !!! Para Ibu JANGAN PANASKAN 10 Jenis Masakan Ini, Anda Lihat lah Sendiri Akibatnya !!! No 4 Paling Sering Kita Lakukan...

3. Makanan yang mengandung kafein

Kafein ini sering kita jumpai dalam teh, kopi, coklat, dan juga minuman yang berkarbonasi. Dari penelitian pada anak-anak usia sekolah dasar yang sering minum teh setiap pagi, maka mereka memulai harinya dengan perasaan gerogi, lelah, dan lamban.

4. Aditif dan pengawet

Bahan-bahan Aditif dan pengawet ini banyak digunakan untuk meningkatkan cita rasa, tekstur, penampilan, dan daya tahan makanan yang sangat lama. Sementara itu, sistem tubuh bayi dan anak belum sempurna betul untuk dapat mengkonsumsi bahan Aditif dan pengawet tersebut. Memang pada dasarnya tidak semua bahan Aditif berbahaya, tetapi bisa juga mengakibatkan hiperaktifitas, reaksi, alergi, daya ingat lemah, depresi, dan juga perubahan suasana hati.

Oleh karena itulah, kita sebagai orang tua harus memahami berbagai karakter makanan beserta kandungan yang ada di dalamnya. Sebab itu sangat penting untuk tumbuh kembang si kecil.

Demikianlah pembahasan tentang makanan yang berbahaya untuk anak. Semoga dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Baca juga :
Read More
Waspada "Mengerok" Badan Saat Masuk Angin! Habis dikerok, Muncul "Benjolan Raksasa" Pada Punggung Wanita Ini! Ternyata Ini Penyebabnya...

Waspada "Mengerok" Badan Saat Masuk Angin! Habis dikerok, Muncul "Benjolan Raksasa" Pada Punggung Wanita Ini! Ternyata Ini Penyebabnya...

Kitaberitakan - Banyak sekali orang yang mengerok punggung sampai merah-­merah ketika masuk angin. Kerokan dipercaya sebagai pengobatan alternatif untuk mengusir angin dan sudah sangat umum dipraktekkan di Indonesia. Tapi, pernahkan kamu mendengar ada orang yang masuk rumah sakit gara­-gara abis dikerok?

Ada seorang wanita usia 22 tahun di Tiongkok yang bermarga Xia. Ia dilarikan ke rumah sakit karena di pinggangnya muncul sebuah benjolan yang sangat besar! Hampir setengah ukuran bola bowling! Pasalnya, hari itu siang-­siang, Xia tiba­tiba merasa pusing, badannya lemas. Keluarganya mengira kalau ia masuk angin, sehingga mereka menggunakan sebuah gelang yang terbuat dari batu keramik untuk mengerok punggung Xia.

Waspada "Mengerok" Badan Saat Masuk Angin! Habis dikerok, Muncul "Benjolan Raksasa" Pada Punggung Wanita Ini! Ternyata Ini Penyebabnya...
Tapi, setelah dikerok, Xia merasa pinggangnya sakit seperti ditusuk­-tusuk jarum. Ketika dilihat, ia baru sadar kalau pinggang kirinya sudah bengkak. Xia kemudian buru­buru mengompres benjolan menggunakan es batu, guna meredakan bengkaknya, tapi bukannya membaik, benjolannya malah makin besar!

Xia segera dilarikan ke rumah sakit dan suster menemukan benjolan sepanjang 23 cm dan memiliki lebar 17 cm. Dari atas, benjolan tersebut dapat terlihat seperti darah beku. Sebenarnya, sebelumnya juga sudah pernah juga ada orang yang punggungnya bengkak gara­-gara dikerok, tapi belum pernah ada yang sampai benjol sebesar ini! Dokter bilang ini disebabkan karena mengerok terlalu kuat, pembuluh darah di bawah lapisan kulit jadi pecah, sehingga darah pun meluber keluar akhirnya membentuk "gumpalan darah beku" sebesar ini. 

Darah beku yang menggumpal di pinggang Xia setidaknya ada 500ml, harus dirujuk ke dokter bedah umum untuk selanjutnya dilakukan pengobatan. Dokter juga bilang kalau ada pasien yang sampai terkena rhabdomyolysis (kerusakan otot) dan disfungsi ginjal gara­-gara mengerok terlalu kuat.

Banyak orang yang mengira bahwa bercak merah-­merah yang keluar setelah dikerok itu angin/racun, tapi sebenarnya cuma pecahnya pembuluh darah yang halus di lapisan bawah kulit. Semakin merah, semakin parah pecahnya. 

Dokter juga menyarankan, jangan sembarangan mengerok badan ketika masuk angin, apalagi orang yang punya penyakit kulit atau aliran darah.

Baca juga :
Read More
Para Ibu Wajib Tahu ! Jangan Biarkan Anakmu Kecanduan Main Gadget! Belajarlah dari Kisah Shafraan

Para Ibu Wajib Tahu ! Jangan Biarkan Anakmu Kecanduan Main Gadget! Belajarlah dari Kisah Shafraan

Kitaberitakan - Beberapa hari ini di media sosial berseliweran postingan dari seorang ibu yang menyebut dirinya sebagai Ummu Shafraan. Ia membagikan pengalaman anaknya, Shafraan, yang sempat kecanduan main gadget. Dengan berbagai usaha, akhirnya si ibu berhasil membebaskan Shafraan dari kecanduan main gadget.

Lantaran masalah ini rupanya banyak dialami oleh keluarga di Indonesia pada umumnya, terutama keluarga muda, postingan ibu yang menuliskan postingannya di Manado pada 4 Agustus 2016 ini, langsung menjadi viral. Ini tak lain karena banyak orangtua yang kebingungan mencari cara agar anaknya terbebas dari kecanduan gadget. Berikut ini curahan hati Ummu Shafraan:

Para Ibu Wajib Tahu ! Jangan Biarkan Anakmu Kecanduan Main Gadget! Belajarlah dari Kisah Shafraan

Awal perkenalan dengan gadget pas Shafraan umur 10 bulan. Awalnya terbiasa liat kakak kakaknya main game di tab. Dari sekedar jadi penonton lama kelamaan dia jadi tertarik untuk mencoba.

Seiring bertambahnya usia, gadget merupakan barang yang tidak bisa terpisahkan dalam kesehariannya. Bermain berbagai jenis game bisa sampai berjam-jam bahkan game bagaikan lagu nina bobo buat dia. Pokoknya main game dulu baru bisa tidur.Dan itu berlangsung setiap hari.

Awalnya saya membiarkan. Saya memberikan. Saya memfasilitasi. Karena bagi saya gadget adalah senjata ampuh saya untuk menenangkan dia. Saat dia marah dan menangis saya pasti akan membujuknya dengan bermain game. Dan memang dia akan langsung tenang.

Di umurnya yang ke-2 tahun sebenarnya saya sudah melihat tanda tanda ke’kaku’an dari caranya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Contohnya saja bagaimana dia merespons permainan manual (mobil-mobilan, pesawat, dan jenis permainan lain yang dia punya).

Pernah sekali saya mendapati dia hanya memegang mobil-mobilannya sambil diam saja. Tidak ada gerakan layaknya seorang anak laki-laki yang diberi mobil-mobilan yang pasti sudah memainkannya sambil meniru suara mobil. Dia kebingungan tebak saya. Karena selama ini dia hanya terbiasa menggerakkan jari-jarinya mengikuti alur permainan dari dalam gadgetnya.

Keanehan lainnya dan yang paling mengkhawatirkan adalah kurangnya kosakata yang bisa dia ucapkan. Padahal anak-anak seumuran dia seharusnya sudah bisa berbicara dengan kosakata yg lebih variatif.

Dalam hati, saya sudah waswas…khawatir dengan perkembangan anak lelaki semata wayang saya. Sempat konsultasi dengan dokter anak mengenai adakah hubungan antara riwayat alergi tinggi yang di derita Shafraan dengan kondisinya ini.

Dan jawabannya adalah tidak ada. Kemungkinan besar pengaruhnya adalah kurangnya interaksi dari orangtua dan anggota keluarga yang kurang berkomunikasi atau menstimulasi Shafraan agar memperbanyak kosakatanya.

Dan hati kecil saya berbisik, gadget-lah penyebabnya. Sejak saat itu saya mulai membatasi penggunaan gadget di rumah. Seringkali saya mesti kewalahan menghadapi tantrumnya Shafraan karena saya berkeras tidak memberikan gadget ke dia.
Baca : BAHAYA !!! Para Ibu JANGAN PANASKAN 10 Jenis Masakan Ini, Anda Lihat lah Sendiri Akibatnya !!! No 4 Paling Sering Kita Lakukan...
Dia ngamuk, nangis, melempar semua barang ke arah saya dan siapa saja yg ada di dekatnya, termasuk kakak-kakaknya. Dia susah makan, susah tidur dan rewel. Sangat rewel. Itu berlangsung sekitar 3 hari. Dan pada akhirnya kasihan. Itulah alasan akhirnya saya memberikan lagi gadget ke dia. Dan keadaan rumah jadi tenang kembali.

Puncaknya sekitar 2 bulan yang lalu saya ke RS buat imunisasi si debay Raisha. Ketemu sama dokter di bagian tumbuh kembang anak yang komunikatif sekali. Semua permasalahan kami konsultasikan termasuk bertanya tentang kondisi Shafraan. Akhirnya dokter coba mengetes motorik halusnya. Dan hasilnya semua stimulator bisa Shafraan buat dan pertanyaan dari dokter bisa dia jawab walaupun kata-katanya belum terlalu jelas.

Alhamdulillah berarti Shafraan normal-normal saja. Mungkin hanya masalah waktu saja sampai dia bisa bicara dengan jelas karena setahu saya anak laki-laki memang agak lambat soal masalah bicara dibanding anak perempuan. Begitu pikir saya.

Hasil Diagnosa Dokter ?

Tapi ternyata dokter punya diagnosa lain. Menurut dokter, Shafraan sekarang dalam kondisi speech delay atau keterlambatan bicara. Tidak tanggung-tanggung perkembangan bicara Shafraan terlambat 1 tahun dari umurnya yang sudah 3 tahun 4 bulan waktu itu.

Speech delay adalah istilah yang dipergunakan untuk mendeskripsikan adanya hambatan pada kemampuan bicara dan perkembangan bahasa pada anak-anak, tanpa disertai keterlambatan aspek perkembangan lainnya.

Pada umumnya mereka mempunyai perkembangan intelegensi dan sosial-emosional yang normal. Menurut penelitian, problem ini terjadi atau dialami 5 sampai 10% anak-anak usia prasekolah dan lebih cenderung dialami oleh anak laki-laki daripada perempuan. Dokter menganjurkan agar Shafraan ikut Terapi Okupasi/Sensori Integrasi untuk menstimulasi kemampuan bahasa dan kosakatanya. Setelah itu, baru dilanjutkan ke Terapi Wicara.

Ya Allah, pernyataan dari dokter itu bagaikan guntur di siang bolong. Baru saya sadar sayalah penyebab Shafraan jadi begini. Saya tidak mau direpotkan dengan suara tangisan atau rengekannya. Saya tidak mau melihat rumah berantakan karena mainannya. Saya tidak mau repot. Saya tidak mau capek. Saya EGOIS. Itulah kesalahan terbesar saya sebagai seorang ibu.

Dan, baru sekarang mata saya terbuka lebar tentang kondisi anak saya. Bagaimana bisa saya tidak peduli pada hal ini selama bertahun-tahun? Bagaimana bisa saya menyia-nyiakan masa-masa emas pertumbuhannya dengan menyibukkannya dengan gadget yang jelas-jelas tidak ada gunanya selain kesenangan sementara?

Penyesalan selalu datang terlambat !

Menyesal, sangat menyesal. Seandainya waktu bisa diulang kembali pasti saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengajarkan dia berbicara. Namun nasi sudah menjadi bubur. Penyesalan pun tiada guna. Satu yang pasti adalah bagaimana cara memperbaiki kondisi anak saya.
Baca : Jangan Menikah dengan Orang yang Ada Tahi Lalat di Sini Kalau Gak Mau Sial! Ini Alasannya...
Setelah berdiskusi dengan suami kami sepakat bahwa kami tidak akan mengikutsertkan Shafraan dalam terapi itu. Kenapa? Karena kami percaya bahwa anak kami bisa dan akan bisa berbicara seperti anak-anak sebayanya. Dan karena ini adalah sepenuhnya kesalahan kami sebagai orangtua khususnya saya sebagai ibunya, maka kamilah yang akan bertanggungjawab sepenuhnya tanpa campur tangan oranglain.

Sejak hari itu penggunaan gadget ditiadakan. Awalnya dia nangis sambil minta tab tapi dengan tegas saya bilang tab rusak. Besoknya dia minta lagi. Tetap saya bilang rusak. Selama kurang lebih seminggu dia masih sering meminta. Tapi alhamdulillah akhirnya dia mulai lupa dengan rutinitasnya yang dulu dan mulai membuat kegiatan baru.

Entah itu lari-lari kecil di dalam rumah, menyusun mobil-mobilan, main pesawat, memanjat tempat jemuran baju saya, membongkar laci buku kakak-kakaknya, ngambil buku dan pensil trus mulai mencorat coret. Bosan dengan buku pindahlah dia corat coret ke dinding.

Hasilnya? Rumah tidak pernah bisa rapi. Mainan berantakan. Tapi ada kemajuan pesat pada diri Shafraan. Pembendaharaan katanya sudah lebih banyak. Bahkan sekarang dia sudah bisa bicara membentuk kalimat. Walaupun masih belum terlalu jelas tapi saya sudah sangat bersyukur dengan keadaannya sekarang.

Ini adalah pelajaran bagi saya sebagai orangtua. Kita sayang sama anak…orangtua mana yg tidak?
Tapi orangtua pun harus lebih cermat memilah mana yg bisa dan tidak sepatutnya diberikan kepada anak. Jangan sampai karena pola asuh kita bisa berdampak buruk bagi masa depan mereka.

Saya tidak melarang atau menghakimi orangtua yang masih memberikan gadget kepada anak-anaknya. Saya hanya berbagi pengalaman saja. Jangan sampai apa yang terjadi pada Shafraan terjadi pada anak-anak lain. Save our children from gadget. Biarkan mereka menikmati golden age mereka dengan cara alami karena belum waktunya mereka bersentuhan dengan canggihnya teknologi

Baca juga :

Sumber : http://www.wajibbaca.com
Read More
Ternyata Ini Asal Muasal Budaya Coret-Coret Seragam Sekolah Saat Kelulusan! Budaya Kebebasan Yang Kebablasan..!

Ternyata Ini Asal Muasal Budaya Coret-Coret Seragam Sekolah Saat Kelulusan! Budaya Kebebasan Yang Kebablasan..!

Kitaberitakan - Pengumuman hasil ujian nasional sepertinya menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua siswa-siswi sekolah di Indonesia. 

Hari di mana mereka mengetahui hasil dari proses belajar selama bertahun-tahun yang suatu saat akan menjadi sejarah dan dikenang. 

Kalau dulu hanya murid SMA atau SMK saja yang nampak sangat meresapi momen ini, saat ini siswa-siswi SD dan SMP juga nampaknya dibuat deg-degan ketika hari ini tiba.

Dulunya sih momen itu jadi hari yang sakral di mana semua tangis bahagia tumpah ruah, tapi nampaknya sekarang kesakralan hari kelulusan sudah berganti menjadi euforia penuh warna kebisingan.

Ternyata Ini Asal Muasal Budaya Coret-Coret Seragam Sekolah Saat Kelulusan! Budaya Kebebasan Yang Kebablasan..!

Lihat saja setiap selesai pengumuman, anak-anak pasti merayakannya dengan mencorat-coret seragam putih mereka dan melakukan konvoi di jalanan. Yang dulunya masyarakat ikut bahagia melihat momen kelulusan itu, malah sekarang jadi ilfil dan kesal!

Budaya ini sudah ada sejak awal tahun 90-an

Memang benar bahwa tahun 90-an adalah masa-masa penuh warna. Di mana kita semua, khususnya anak-anak yang masih asik melakukan permainan tradisional super seru ataupun dimanjakan dengan berbagai tontonan kartun favorit.
Warna-warni tahun 90-an itu ternyata juga dapat dilihat dari seragam siswa-siswi SMA.


Menurut penuturan salah satu dosen di kota pelajar, Yogyakarta, sebelum tahun 1990, tidak ada pelajar yang melakukan aksi corat-coret seragam dan konvoi jalanan.

Barulah setelah Ebtanas diberlakukan, budaya semacam itu mulai terbentuk. Sistem Ebtanas di kala itu dianggap sebagai beban oleh banyak anak sekolah. 

Maka dari itu setelah dinyatakan berhasil, mereka mengungkapkan rasa bebasnya dengan mencorat-coret seragam. Selain itu, kebiasaan tersebut juga disebut-sebut sebagai bentuk protes karena murid-murid zaman dahulu terkesan terlalu patuh. Itulah kemudian mereka menganggap corat-coret seragam sebagai salah satu simbol kebebasan siswa yang telah lolos dari beban ujian.
Baca : TERNYATA !!! Inilah Keistimewaan Bila Anda Memiliki Garis Tangan Huruf ‘M’, Dilarang Iri Ya..!!


Tradisi mulai bergeser pada sekitar tahun 1996

Kebiasaan ‘mengotori’ seragam yang sudah menemani mereka selama kurang lebih tiga tahun ini memang dikatakan mulai berkembang di awal 90-an.
Saat itu memang tidak semua murid melakukannya, namun hanya sedikit sekali jumlah siswa yang kekeuh mempertahankan seragamnya tetap bersih. Pada mulanya, anak sekolah melakukan kebiasaan ini ketika sudah benar-benar dinyatakan lulus oleh pihak sekolah.


Tapi pada antara tahun 1996 sampai 1997, nampaknya keinginan mereka untuk mewarnai seragam sekolah ini menjadi tak terbendung. 

Pada tahun tersebut, kebanyakan sekolah memilih untuk mengirim pengumuman ke rumah masing-masih siswa. Dan bukannya menunggu pengumuman tiba, mayoritas siswa masih tetap saja nekat mengunjungi sekolah dan mulai bermain coret-coret. Sejak itulah kemudian ada golongan siswa yang mulai menerapkan coret-coret meskipun pengumuman kelulusan belum mereka terima.


Budaya corat-coret sudah sangat kebablasan


Bagi para murid pelaku corat-coret, mungkin mereka senang-senang saja melakukannya sambil haha hihi bersama kawan-kawannya. Namun dalam pandangan orang lain, tentu saja budaya ini sudah terlampau kebablasan dan terkesan hanya buang-buang uang. Bayangkan saja bila mereka bisa diajak berpikir jangka panjang, tentu saja hal tersebut bisa dihindari. Seragam putih yang masih sangat layak itu harusnya bisa disimpan untuk disumbangkan atau diberikan pada adik kelas yang membutuhkan.
Tapi nyatanya mereka lebih memilih mendapat kesenangan sementara. Salah satu ciri khas murid sekolah itu dengan sekejap mereka ‘kotori’. 

Seragam yang selama ini jadi identitas dan teman sehari-hari seketika berubah menjadi sehelai kain yang mungkin tak pantas lagi untuk dikenakan. 

Memang sih ada beberapa siswa yang berdalih menyimpannya sebagai kenang-kenangan, tapi sepertinya ada lebih banyak murid yang kemudian hanya menjadikannya sebagai kain lap. Bila seperti ini, apa esensi hasil kalian belajar selama bertahun-tahun? Belum lagi berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli aneka spidol dan cat untuk mengotori sang seragam. 

Bukankah akan lebih baik bila uang itu disimpan sebagai bekal kuliah? Ingat, tugas kalian tidak berhenti saat melihat kata “LULUS”, perjalanan kalian masih sangat panjang di depan sana.
Sumber : Boombastis.com
Read More
Benarkah Jupe Meninggal Dalam Keadaan Senyum di Bulan Ramadhan ini ? Ini Kisahnya Saat Dimandikan

Benarkah Jupe Meninggal Dalam Keadaan Senyum di Bulan Ramadhan ini ? Ini Kisahnya Saat Dimandikan

Kitaberitakan - Perjuangan Jupe dengan kata lain Julia Perez melupakan hari-hari berat dan melawan kanker serviks itu mencapai tiga th. lebih. 

Dia lewat cobaan yang berat dan sakit yang sekian menyiksa. 
Namun dia terima semuanya dengan tulis ihklas. 

Bahkan, beberapa teman baik dekat termasuk juga Ustadz Zaki Mirza saksikan jelas bagaimana Jupe berjuang dengan ihklas hingga waktu ini. 
Dia menyelesaikan semua masalah keduniaannya satu persatu terlebih dulu ajal menjemput. 

Benarkah Jupe Meninggal Dalam Keadaan Senyum di Bulan Ramadhan ini ? Ini Kisahnya Saat Dimandikan

Jupe sosok yang mengasyikkan, berjiwa terbuka dan tak segan minta maaf dan mengakui kesalahannya. 
Mak Vera berfoto barengan Jupe. 
Jadi tidak heran lantas kondisi duka seolah menyelimuti saat melayat Jupe. 
Semua berduka, menangis tidaklah sedih tetapi ikhlas mengantar sang artis yang bebas dari semuanya penderitaan. 

Mereka juga berdoa buat Jupe agar tenang di alam sana. 
Memang sebagian pelayat pernah mengabadikan muka Jupe sebentar terlebih dulu dimandikan dan sesudah dimandikan. 

Sebelumnya dimandikan mereka saksikan tetesan air mata di muka Jupe. 
Sesudah dimandikan, mereka saksikan muka Jupe yang sekian penuh senyum, damai, dan terlihat sekian cerah seperti tertidur.
Baca : TERNYATA !!! Inilah Keistimewaan Bila Anda Memiliki Garis Tangan Huruf ‘M’, Dilarang Iri Ya..!!
Muka jupe itu memang disaksikan sebagian pelayat yang saksikan wajahnya seperti tersenyum dan ikut mengabadikan moment muka Jupe. 

Benarkah itu tanda bila Jupe sungguh-sungguh ihklas dan diterima di sisi-NYA?  
Jupe dibawa menuju masjid Al-Iklas dan lantas dimakamkan di TPI Pondok Rangon Jakarta Timur. 
Satu di antara teman baik Jupe, Ustadz Zaki Mirza, mulai bicara tentang tetesan air dan arti senyum di muka pelantuh Iris Duren itu 

" Tidak ada yang bisa kita berikan kecuali doa, doa, dan doa. Semoga amal beliau diterima di sisi Allah SWT, " papar Ustaz Zacky Mirza saat akan menyalatkan Jupe. 

Selamat jalan JUPE, mudah-mudahan engkau tenang di sana, Aamiin. . .

Baca juga :
Read More
Bocah Usia 12 Tahun Hamil, Saat Dibawa Ke Dokter Ternyata...

Bocah Usia 12 Tahun Hamil, Saat Dibawa Ke Dokter Ternyata...

Kitaberitakan - Seorang pria ditangkap polisi setelah membawa bocah perempuan berusia 12 tahun yang hamil 3 tiga ke rumah sakit. Kepada para staf rumah sakit, pria berusia 40 tahun ini mengklaim bocah itu adalah istrinya.

Mereka tak hanya datang berdua, melainkan ditemani oleh perempuan lain yang diklaim lelaki itu sebagai mertua. Mereka mendatangi Xuzhou City Central Hospital, Provinsi Jiangsu.

Dokter memang melihat bocah yang tak disebutkan namanya tengah berperut besar. Tanda garis-garis juga terlihat di perut bocah yang dilaporkan hamil tiga bulan tersebut.

Bocah Usia 12 Tahun Hamil, Saat Dibawa Ke Dokter Ternyata...

Tapi staf rumah sakit kemudian memanggil polisi karena melihat keanehan pada bocah tersebut. Apa yang diterangkan oleh pria yang mengaku sebagai suaminya itu tak cocok dengan tanda-tanda pada bocah ini.

Keanehan itu Terkuak

Kepada staf rumah sakit, pria itu mengatakan bahwa bocah ini berusia 20 tahun.

Karena tak percaya dengan pengakuan sang lelaki, staf rumah sakit dan dokter mengajukan pertanyaan kepada bocah perempuan itu.

Namun, bocah itu tak bisa menjawab. Hanya diam saja. Rupanya dia tak bisa berbahasa mandarin.

" Ini jelas dia hanya anak-anak. Dia pasti masih jauh dari usia 20 tahun," kata staf rumah sakit yang curiga.

Sang Lelaki itu...

Karena bocah itu mendapat banyak pertanyaan, sang lelaki pun protes. Dia meminta staf rumah sakit dan dokter tak banyak bicara.
Baca : Ingatkah Dengan Siti Nurhaliza,,,? Inilah Nasib Tragis Siti Nurhaliza Setelah Menikahi Suami Orang, Yang Ternyata ... 
" Aku mengantar dia ke sini untuk diperiksa, lakukan saja tugasmu. Jangan banyak bertanya," kata lelaki itu.

Ternyata...

Saat polisi datang ke rumah sakit, ternyata mendapati bocah perempuan itu tak punya kartu identitas China. Dia diperkirakan berasal dari Asia Tenggara.

Para penyelidik mencurigai bocah ini merupakan korban penculikan atau dibeli dari Vietnam sebagai pengantin anak-anak.

Pengantin anak-anak di perbatasan selatan China memang banyak terjadi. Bahkan dilakukan lintas perbatasan dengan Vietnam.

Baca juga :


Sumber: Dream.co.id/Metro.co.uk
Read More